Marketplace di Indonesia Mudah Populer?


Tahu kah kalian? Tahun 2015 adalah tahun dimana para perusahaan startup berbasis e-commerce mulai bermunculan. Dari situlah kita mulai bertanya-tanya dan mencari tau :


- apa itu Marketplace?

- Bagaimana cara menggunakannya?

- Bagaimana cara bekerjanya?

- Apakah akan mempermudah aktivitas berbelanja kita?

- Atau  bagaimana cara kita dapat terlibat jual beli dalam marketplace tersebut?

Dengan mengusung konsep marketplacee-commerce bisa berkembang dengan cepat. Akan tetapi konsep seperti ini juga dapat menjadi bumerang apabila tidak berhati-hati. Menurut saya, inilah lima keuntungan menjadi e-commerce marketplace:
1.     Biayanya rendah
Karena bentuknya marketplace, maka pemilik e-commerce dapat memangkas pengeluaran untuk menyediakan gudang beserta stafnya, dan biaya logistik. Stok barang yang akan dijual sepenuhnya berada di tangan penjual dan merekalah yang akan mengirimkannya kepada pembeli.



Marketplace kemudian dapat mengerahkan sumber dayanya untuk mengembangkan infrastruktur. Misalnya meningkatkan kecepatan mengakses situs, atau menambah server untuk menanggulangi adanya ledakan pengunjung.
2.     Pilihan produk yang luas
Keuntungan lain dari model ini adalah, dengan biayanya yang rendah, marketplace bisa memiliki pilihan kategori produk yang sangat luas. Dengan jangkauan kategori produk yang lebih luas, maka demografis pembeli pun juga akan lebih luas dan bervariasi.




Semakin luasnya segmen pembeli, maka diharapkan traffic yang datang menjadi lebih besar. Misalnya saja sebuah marketplace menyediakan berbagai macam produk—dari produk kecantikan, susu bayi, pakaian olahraga, sampai elektronik. Maka, marketplace tersebut mampu untuk menyasar seluruh kalangan.

3.     Meningkatkan traffic secara cuma-cuma
Pemilik marketplace tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mempromosikan startup miliknya (terutama bagi yang masih bootstrap). Apabila jumlah penjual bertambah banyak, maka ada kemungkinan mereka juga akan mempromosikan toko dan barang yang mereka jual di marketplacetersebut.



Artinya, pelanggan yang biasa membeli secara offline atau melalui media sosial toko tersebut (Instagram, Facebook, atau BBM) dapat beralih ke situs marketplace tempat toko mereka berada. Ini dapat menjadi salah satu strategi e-commerce marketplace untuk mendongkrak traffic.
4.     Menguntungkan penjual
Penjual yang menjadi pengguna e-commerce marketplace ini juga diuntungkan. Mereka tidak perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk membuat situs atau toko online pribadi. Mereka juga tidak perlu mencari pelanggan dari nol, karena potensi pelanggan mereka adalah jumlah pengunjung marketplace tersebut.



Penjual hanya perlu menyediakan foto produk, mengunggahnya ke marketplace tersebut, dan melengkapinya dengan deskripsi produk. Kemudian, jika ada yang membeli produk tersebut, penjual akan diberi notifikasi oleh sistem dari marketplace yang ia gunakan.
5.     Mempermudah pembeli
Dengan jangkauan produk yang luas maka e-commerce marketplace pun selayaknya menyediakan berbagai fitur seperti membandingkan produk maupun filter yang dapat mengurutkan harga produk sejenis. Selain fitur tersebut, ada juga ulasan dari pembeli lainnya tentang penjual atau produk yang dapat dijadikan acuan untuk bertransaksi.



Kehadiran fitur-fitur tersebut jelas mempermudah pembeli dalam memilih produk dengan harga, kualitas, dan keamanan terbaik.




- Miranda

Komentar